Sultan menjemput gadis itu di rumah Aldo. Di tengah perjalanan, turun hujan yang sangat lebat. Jarak pandang berkurang dan Sultan salah melihat petunjuk jalan.
Semakin lama mobil melaju, semakin sepi, dan tidak ada rumah yang mereka lewati. Apalagi cafe tempat mereka berencana makan malam. Sinyal penunjuk jalan di ponsel juga mati akibat cuaca buruk.
"Apa kita tersesat, Mas?"
"Entahlah. Aku juga tidak tahu. Ini seperti arah ke hutan," jawab Sultan.
"Hah? Hutan? Aduh … bagaimana, dong?" tanya Zenita khawatir.
"Sebentar! Aku akan putar balik dulu. Semoga saja bensinnya cukup, aku lupa tidak isi bensin tadi. Aku pikir cukup untuk pulang pergi ke cafe, eh, malah nyasar begini."
Sultan melihat kaca spion dan tidak ada kendaraan lain yang melintas. Ia memutar balik arah laju mobilnya. Namun, karena jalanan yang licin, membuat roda mobil terperosok ke dalam sebuah parit kecil di tepi jalan.