Makan malam sudah tersaji. Semua anggota keluarga sudah berkumpul, tapi Zen masih belum keluar dari kamarnya. Julia khawatir dengan keadaan gadis itu.
Arta, Stefan, dan Fanie menyusul Zenita ke kamar. Mereka tahu, bujukan anak kecil lebih berguna daripada kata-kata orang dewasa. Terbukti, Zenita datang bersama ketiga anak itu.
"Kamu baik-baik saja, Zen?" tanya Ambar. Ia sangat perhatian terhadap semua orang, apalagi terhadap Zen. Ambar menganggap Zen seperti anaknya sendiri. Saat gadis itu sakit, ia sangat khawatir. Bahkan, ia sampai menginap di rumah Aldo untuk merawatnya.
"Saya baik-baik saja, Bu. Hanya sedikit lelah, jadi tertidur."
"Oh. Sekarang, makan dulu, nanti baru dilanjut tidurnya. Kamu tidak boleh telat makan, nanti asam lambungmu naik lagi."
"Ya, Bu. Terima kasih," ucap Zenita. Ia sangat senang memiliki seorang wanita yang sangat perhatian padanya. Seperti mendapatkan ibu baru dari Tuhan.