"Hentikan mobilnya! Aku dan Flo lebih baik naik taksi saja," gertak Neina.
Bailey tetap melajukan mobilnya. Ia menambah kecepatan laju mobil karena kesal mendengar ancaman Neina. Laki-laki itu tidak pernah tunduk pada ancaman siapa pun, termasuk Neina ataupun putrinya sendiri.
"Stop! Bai! Aku akan benar-benar melompat!"
Cekiitt!
Bailey menepikan mobilnya secara tiba-tiba. Neina kesakitan karena tertahan seatbelt. Beruntung, Neina melindungi Florence dengan baik, sehingga gadis kecil itu tidak sampai membentur dashboard.
"Gila kamu, Bai! Bagaimana kalau anakmu cedera?" Neina melepas seatbelt, lalu keluar sambil menggendong Florence.
Satya yang sejak tadi mengikuti di belakang, meminta sopir taksi untuk menepi. Ia merasa ada yang aneh dengan mobil yang mereka ikuti. Satya keluar dan menghampiri Neina. Sebuah kesempatan langka, ia bisa melihat gadis itu lebih dekat.
"Ada apa, Nona? Apa ada masalah dengan mobilnya?"