"Hah …. Lelah sekali hari ini. Aku benar-benar tidak menyangka, peserta yang mengikuti lomba itu banyak sekali. Bari satu hari, tapi sudah dibuat pusing."
"Pusing kenapa?"
"Ya … karena dari seratus perancang busana yang ikut hari ini, mereka membuat gaun yang sangat indah dan unik."
"Tidak ada yang sehebat kamu di mataku," puji Bailey. Ia membuat dua cangkir kopi susu. Untuk Neina tanpa krimer, sedangkan untuknya memakai krimer. Ia memberikan cangkir milik Neina, lalu duduk di samping gadis itu.
"Terima kasih," ucap Neina dengan lembut.
"Untuk apa?"
"Untuk pujian serta untuk kopi susu ini."
Bailey tersenyum lebar. Dia sangat tampan dan memesona saat tersenyum. Entah kenapa, emosinya kadang naik tidak terkendali. Neina pernah hampir mati kehabisan napas saat laki-laki itu marah lalu mencekiknya.
Laki-laki itu merapatkan duduknya dengan menarik pinggang Neina. Gadis itu beringsut dari tempat duduknya. Namun, Bailey menahan pinggang Neina dengan kuat.