"Ini air jahenya," ucap Ambar sambil memberikan secangkir air jahe.
"Terima kasih, Ma. Jahenya dari mana?" Julia ingat kalau Imas mengatakan tidak ada jahe di dapur.
"Tadi mama pergi ke warung. Ehm … boleh mama tanya sesuatu?"
"Tanya saja, Ma. Kenapa Mama begitu sungkan?"
"Kemarin malam, apa ada tamu yang datang berkunjung ke rumah ini?"
"Tidak ada. Tamu siapa, Ma?"
Ambar terdiam. Ragu untuk memberitahukan apa yang didengarnya di warung tadi. Mereka yang sedang berbelanja, bergosip membicarakan Julia. Mereka tidak tahu, bahwa Ambar adalah ibu dari orang yang sedang dibicarakan oleh mereka.
Julia menatap penuh kecurigaan. Ibunya selalu bicara dengan terbuka, tapi saat ini wanita itu terlihat ragu. Kebisuan sang ibu memancing rasa ingin tahu Julia, hingga ia mendesak ibunya untuk bicara.
"Ada apa, Ma?" tanya Julia dengan wajah serius.
"Saat mama ke warung, ada yang sedang membicarakan kamu. Mereka bilang, kamu punya lelaki simpanan."