Aura duduk di antara kedua orang tuanya. Satya duduk di seberang meja. Ia tampak gugup menanti kedatangan Julia, Damian, dan Aldo.
Hal yang ingin dibicarakan Satya menyangkut banyak orang. Aldo sebagai tunangan, Julia yang merupakan kakak paling disayangi Aura. Sebelum mereka semua datang, ia tidak akan bicara.
"Selamat malam, semuanya." Julia menyapa mereka.
"Kalian sudah datang," ucap Ambar. Wanita paruh baya itu memersilakan mereka duduk.
"Baiklah. Karena semuanya sudah berkumpul. Saya … datang kemari untuk mengantarkan Aura sesuai janji saya. Di samping itu, saya … ingin melamarnya," ujar laki-laki itu berterus terang.
"Kami tidak bisa memutuskan menerima lamaran, Nak Satya atau tidak. Kami akan ikut apa yang menjadi pilihan Aura." Ambar mewakili suaminya bicara.