"Kau pasti tidak membawaku jauh-jauh hanya untuk sekedar sarapan, 'kan?"
Sultan menyesap kopi hitam dengan sedikit gula sesuai pesanan. Setelah cairan hitam pekat itu masuk ke dalam kerongkongan, ia menaruh cangkirnya di atas meja. Dua porsi roti bakar serta satu porsi pancake tersaji di sana sebagai teman minum kopi.
"Benar. Aku mengajakmu pergi karena ingin memberitahukan sesuatu hal berhubungan dengan gadis yang kau kejar."
"Zen? Sepertinya memang ada sesuatu hal yang serius yang pernah menimpa gadis itu? Kalau tidak, dia tidak akan menilai semua laki-laki sama."
"Aku peduli pada Zen, juga peduli padamu sebagai sahabat. Jika setelah aku bicara, kau masih ingin mengejarnya, aku akan membantumu. Jika kau merasa tidak lagi tertarik padanya setelah aku bercerita, maka tinggalkan dia secepat mungkin."