Hari ini, Aura membantu Satya seharian. Setelah tidak ada lagi pasien, mereka pun menutup pintu rolling door. Satya tidak sempat memasak karena banyaknya pasien yang datang hari ini.
"Aku tidak sempat memasak. Bagaimana kalau kita makan di luar saja malam ini?''
"Terserah Paman saja."
Satya mengeluarkan mobil dari garasi. Setelah mereka mengganti baju, mereka pergi ke resto favorit Satya di kota itu. Restonya sederhana, tapi ramainya luar biasa. Makanannya sangat enak, sehingga banyak sekali pelanggan yang datang setiap harinya.
Aura dan Satya harus menunggu antrian yang panjang untuk masuk dan makan di resto itu. Sedang asyik menatap pemandangan malam di kota asing itu, kedua matanya menangkap motor yang melintas. Gadis itu mengingat nomor dan warna motor.
"Sepertinya itu motor Kevin, Paman?"
"Mana?" tanya Satya sambil melihat ke arah yang sama. Belum sempat Satya menemukan motor itu, Kevin sudah menaiki motornya dan melaju pergi.