Tok! Tok! Tok!
"Hm …." Caroline menggeliat dalam pelukan Aldo.
"Sudah bangun? Bagaimana tidurnya?"
"Aldo," ucapnya lirih. Ia sangat bahagia karena laki-laki itu masih ada di sisinya.
Juju berjalan tergopoh-gopoh dari dapur menuju ruang tamu. Suara ketukan pintu itu terdengar sampai ke dapur karena semakin kencang. Melihat kepanikan di wajah asisten rumah tangganya, Caroline pun ikut panik.
Mereka hanya tinggal bertiga di rumah, kalau Juju dan dirinya ada di dalam rumah, berarti hanya Beni yang kemungkinan sedang berdiri di depan pintu. Gadis itu segera bangkit dari sofa dan menarik Aldo untuk bersembunyi. Caroline kebingungan menyembunyikan laki-laki itu.
"Aduh! Bagaimana ini?" tanya Caroline yang tidak menemukan tempat yang pas untuk menyembunyikan Aldo. Ia sampai menggigiti kukunya sambil berjalan mondar-mandir dengan gelisah. "Bagaimana, dong? Kamu harus cepat sembunyi. Aku tidak mau tahu dimana, pokoknya harus sembunyi. Cepat!"