Satya merogoh saku celana untuk menyimpan ponselnya. Langkah kaki mantap, masuk ke dalam ruang perawatan Neina. Bibirnya yang semula tersenyum melihat Kevin memeluk gadis itu, tiba-tiba saja menganga.
"A … Aura!" Satya memekik kaget. Bagaimana bisa gadis itu menjadi Neina? Sejak kapan gadis itu mengubah namanya? Pertanyaan itu berputar di dalam pikirannya.
"Siapa Aura, Paman?" tanya Kevin sambil melepaskan pelukannya. Mereka menatap laki-laki yang membelalak di depan pintu ruang rawat inap itu.
"Ka … kalian ini siapa?" tanya Aura sambil tersenyum canggung.
"Aku Kevin!"
"Aku Satya! Aura, kamu masih ingat padaku, 'kan?" tanya Satya yang melangkah pelan mendekati gadis itu.
"Maaf, Dokter Satya, Mas Kevin. Mbak Neina kehilangan ingatannya karena luka parah di kepala. Untuk sementara waktu, saya mohon, kalian tidak memaksa Mbak ini untuk mengingat."