Aldo tidak bisa tidur sejak menerima surat wasiat dari ayahnya. Ia datang ke kampung bersama Aura dan tidak mungkin membiarkan gadis itu pulang ke Jakarta sendiri. Namun, wasiat sang ayah adalah amanat yang harus dijalani.
Untuk berbicara dengan Aura, ia masih belum bisa melakukannya. Rasanya terlalu kejam jika harus meminta kekasihnya mengurus resto seorang diri. Mulai hari ini, ia sudah resmi menjadi pewaris keluarga Sanjaya. Suka atau tidak, ia tetap harus menjalaninya.
Matahari masih belum terbit, tapi pemuda itu sudah keluar dari rumah. Jam lima lewat tiga puluh menit dan langit mulai menampakkan warna jingga, tanda bahwa mentari pagi mulai bersinar saat pemuda itu berdiri di tengah perkebunan teh. Ia sengaja berjalan-jalan pagi tanpa ditemani Aura. Gadis itu masih tidur dan Aldo tidak tega membangunkannya.