Aldo mengurung diri di kamar. Ia ditolak mentah-mentah oleh kekasihnya sendiri. Usaha yang dilakukannya, semua sia-sia.
Percuma saja ia datang dan menggagalkan pernikahan Caroline, jika pada akhirnya, gadis itu tidak bisa menikah dengannya. Bodoh. Satu kata itu terus terulang di benak Aldo.
Ia merasa cintanya hanya dijadikan lelucon oleh gadis itu. Apa dia terlalu jahat di kehidupan yang lalu, sehingga ia tidak layak mendapatkan kebahagiaan di kehidupannya saat ini? Takdir cintanya selalu berakhir kandas.
Tok! Tok! Tok!
"Do! Ini kakak. Buka pintunya," ucap Julia.
"Biarkan aku sendiri, Kakak ipar. Kumohon," ucapnya dengan suara berat.
Julia tidak sendirian di depan kamar Aldo, tapi bersama anggota keluarga lainnya. Mereka sangat mengkhawatirkan keadaan Aldo setelah pulang dari rumah keluarga Smith. Semuanya hanya takut pemuda itu menyakiti diri sendiri di dalam kamar.
"Al! Papa ingin bicara. Buka pintunya," pinta Oman setelah ucapan Julia tidak didengar oleh Aldo.