Taksi berhenti di depan pintu masuk hotel, Syifa dan Cindy langsung keluar dari mobil meninggalkan suami mereka. Jun dan Daffa menghembuskan napas dengan pelan, mereka sangat menyesal telah tebar pesona pada gadis lain. Mereka kira para istri akan memaafkan mereka dengan mudah, ternyata tidak.
"Semangat berjuang," ucap Daffa.
"Gara-gara ide Lo nih, Syifa jadi ngambek..." balas Jun.
"Lah, kenapa juga Lo setuju. Jadi jangan menyalahkan diriku ini, Pak." sahut Daffa.
"Au ah, semoga bini gue mau maafin gue deh..." gumam Jun.
"Aamiin," sahut Daffa.
Mereka menyusul Syifa dan Cindy yang tengah berjalan kearah lift. Kedua wanita itu hanya diam dan mengabaikan tatapan mereka. Jun mendegus lesu, ia menatap Adnan yang tengah tersenyum padanya.
"Tolongin, Papa." ucap Jun tanpa bersuara.
Adnan semakin mengembangkan senyumannya, karena ia kira Jun tengah mengajaknya main. Adnan merentangkan tangannya kearah, Jun.
"Ma, Adnan mau sama Papa..." ucap Jun dengan pelan.