Satu bulan kemudian.
Tepat hari ini, Syifa akan melahirkan anak pertamanya. Wanita itu tengah tertidur di brankar rumah sakit, sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang milik sang suami. Tubuh Jun sudah mendingin, karena rasa gugupnya sangat besar. Nyonya Risa dan Nyonya Sonia menghampiri pria tersebut.
"Jangan gugup ya, nak." ucap Risa.
"Iya jangan gugup, nanti kalau kamu gugup istrimu juga ikut gugup." sambung Nyonya Sonia.
Syifa mulai bergerak tak nyaman, rasa sakit yang ia rasakan tadi terasa kembali. Jun yang melihatnya langsung mengusap perut Syifa dengan lembut, membisikkan kata-kata semangat pada sang istri tercinta.
"Akh," rintih Syifa yang merasakan sakit yang berkali-kali lipat.
"Tahan ya, kamu kuat." ujar Jun.
"Sakit sekali, Mas. Lebih sakit dari yang tadi." jawab Syifa yang mencengkram bantal.
"Tahan ya, Mas mohon." sambung Jun yang mulai gemetar.