Jun, Syifa dan Tuan Kusuma sudah berada di depan gerbang pemakaman. Jun memarkirkan mobil-nya di tempat parkir pemakaman. Mereka bertiga berjalan beriringan dan masuk ke dalam pemakaman yang bisa terbilang itu khusus untuk peristirahatan terakhir keluarga berada.
Tuan Kusuma, menaburkan bunga di atas dua makam yang sangat bersih. Syifa dan Jun menuangkan air di atas pemakaman, mereka bertiga membaca surah Al-fatihah untuk kedua makam tersebut.
"Sayang, Aa datang." ucap Tuan Kusuma sambil memegang batu nisan yang terdapat nama 'Anisa Sukma Pratiwi'.
"Sayang, cucu kita sudah dewasa dan akan menjadi seorang Ibu. Hehe, lucu 'kan sayang yang dulu masih menangis minta dibelikan ini itu padaku, sekarang sudah sangat dewasa. Syifa juga mirip sekali denganmu, sabar dan selalu mendengar curahan hatiku. Dia punya suami ganteng loh, Sayang. Sebelas dua belas denganku, suamimu ini 'kan tidak ada duanya..." ucap Tuan Kusuma sambil terkekeh.