Keesokan harinya,
Alvin dan Adib sudah berada di kampus tempat mereka kuliah. Walau Adib belum sembuh 100%, namun pria itu merengek pada Syifa yang tidak mengizinkannya untuk kuliah. Akhirnya Syifa mengizinkan anaknya, namun dengan syarat Adib harus pergi bersama Alvin dan tidak boleh membawa mobil sampai sembuh total. Adib menyetujui syarat dari ibunya dan akhirnya ia menginjakkan kaki di kampus tempat ia berkuliah. Saudara sepupu itu masuk ke dalam ruangan belajar mereka dan tanpa sengaja Alvin menatap Vina tengah bersama pria lain.
"Siapa tu?" tanya Alvin dengan kesal.
"Kalau gak salah itu, kakak tingkat kita..." balas Danendra.
"Kok Vina bisa sama dia sih?" tanya Alvin lagi.
"I do not know.." balas Adib yang merebahkan kepalanya di atas meja.