Sudah lima bulan mereka membangun hubungan rumah tangga. Tapi mereka belum juga di karunia seorang anak, karena Tuan Kusuma belum pernah menyentuh tubuh sang istri. Nyonya Aisyah meletakkan kopi di meja kerja sang suami yang tengah sibuk dengan laptop-nya. Ia menatap Tuan Kusuma, kemudian menghela napasnya dengan pelan.
"Ibu dan bapak terus saja menanyakan kita kapan memiliki anak. Apa aa' gak mau memiliki anak denganku?" ujar Nyonya Sonia.
Tuan Kusuma hanya diam dan tetap fokus menatap layar laptop-nya. Nyonya Aisyah terus saja menanyakan hal yang sama sampai pria itu kesal dan menggebrak meja. "Bisa diam gak?!" bentak Tuan Kusuma.
Untuk kali pertamanya pria itu memarahi sang istri. Membuat dada Nyonya Aisyah sesak dan rasanya ingin menangis. Gadis itu memilih untuk menahan air matanya, karena ia tidak ingin dianggap cengeng jika menangis di depan Tuan Kusuma. Nyonya Aisyah langsung masuk ke dalam kamar dan masuk ke dalam kamar mandi.