"Anjing!" bentak Vano.
Jun langsung menutup mata istrinya dan membawa Syifa keluar dari dalam kamar. Vano tengah menghajar ayah tirinya dengan bruntal, pria yang ada di hadapannya ini sudah membuat darahnya mendidih. Nadin mengambil selimut dan menutup tubuhnya yang sudah polos. Jun menutup pintu, dan menatap Syifa yang berdiri di hadapannya.
"Pa, Mama mau ke Nadin. Izinkan Mama masuk ya," ujar Syifa.
"Oke, tapi tutup matamu dulu.." balas Jun.
Syifa langsung menutup matanya kembali, Jun masuk ke dalam kamar dan menarik pria tua itu untuk kejuaraan dari dalam kamar. Ayah tiri Vano belum menggunakan sehelai kain pun. "Masuk sayang, jangan buka mata sebelum kamu masuk ke kamar.." bisik Jun.
Syifa mengangguk dan masuk ke dalam kamar. Saat berada di dalam kamar, gadis cantik itu membuka kedua matanya. Dadanya terasa sesak saat melihat Nadin yang tengah menangis di atas kasur, dan berusaha menutupi tubuhnya yang polos. Gadis itu langsung mendekati Nadin dan memeluk Nadin dengan erat.