Tuan Kusuma dan yang lain tengah bersiap-siap untuk tahlil di rumah almarhum Tuan Widodo. Jun sedari tadi hanya berdiam diri di dalam kamar, sambil menatap foto ibu dan ayahnya. Syifa berjalan kearah suaminya dan duduk di sebelah Jun dengan susah payah. Perut gadis itu sudah buncit, ingin duduk saja susah.
"Sayang, ikut tahlilan yuk. Jangan di sini terus," ajak Syifa.
"Kita di sini aja dulu ya, Papa mau tidur di paha Mama.." balas Jun.
"Ayo sini," lanjut Syifa yang menepuk pelan pahanya agar Jun merebahkan kepala di paha gadis cantik itu.