Tiga hari kemudian, Syifa tengah bermain bersama Adnan di ruang keluarga. Wanita itu menatap anaknya yang tengah asik memainkan mobil-mobilan miliknya. Sejak hamil, Adnan semakin lengket dengan Syifa dan tidak mau berjauhan dari Syifa. Wanita itu pun sama, ia tidak bisa berjauhan dengan anaknya. Jika berjauhan sedikit saja, perutnya terasa mual.
"Abang, sini sayang sama Mama..." panggilan Syifa.
Adnan berjalan pelan ke arah ibunya dan duduk di pangkuan, Syifa. Anak laki-laki itu menatap kedua bola mata Syifa dan ia langsung tersenyum manis kearah ibunya. "Abang gak laper sayang? Dari tadi Abang gak minta makan loh..." tanya Syifa.
"Kan," oceh Adnan.
"Tunggu di sini ya, Mama ke dapur ambilkan Abang makan. Eh, atau Abang mau ikut Mama?" lanjut Syifa.
"Kut, Ma." ucap Adnan.