Jun menghentikan langkahnya, saat melihat tatapan Tuan Widodo yang sangat menyeramkan. Syifa yang melihat suaminya menghentikan langkah, langsung menggenggam erat tangan Jun. Hendrik yang mengikuti sepasang suami istri itu di belakang, mengerutkan keningnya karena bingung.
"Kok berhenti?" tanya Hendrik.
Syifa membalikkan tubuhnya dan menatap Kakak sepupunya tersebut, "Oppa, duluan aja jalannya." balas Syifa.
Hendrik menganggukkan kepalanya, dan berjalan lebih dulu menuruni anak tangga menuju ruang keluarga. Sedangkan Syifa, tengah menatap suaminya yang sedari tadi diam, dengan kepala yang menunduk.
"Pa, turun yuk." ajak Syifa.
Jun menggelengkan kepalanya, kemudian ia menatap istrinya dengan tatapan yang sangat lekat. "Mama aja yang turun, Papa di dalam kamar aja ya..." balas Jun.