Taksi yang di tumpangi Syifa dan Langit berhenti di depan pagar rumah, keluarga Tuan Roy. Syifa turun dan disusul oleh Langit, pria itu meletakkan tas sekolah Syifa di bahu gadis cantik tersebut.
"Langsung istirahat ya," ujar Langit.
"Iya, makasih udah anterin gue. Hati-hati di jalan ya," jawab Syifa membuka pagar rumah.
Gadis itu melambaikan tangannya dan dibalas oleh Langit. Pria itu tersenyum manis, kemudian masuk ke dalam taksi yang sedang menunggunya. Di dalam taksi Langit tiba-tiba menghela napasnya dengan kasar.
"Huh!"
'Hanya cara ini yang terbaik, agar gue bisa selalu bersama Syifa..' batin Langit.
Supir taksi menghidupkan kembali mobil dan taksi bergerak menuju rumah, Langit. Di perjalanan, Langit hanya memandang foto Syifa yang tersimpan di ponsel-nya. Ia tersenyum bahagia saat melihat senyuman lepas dari Syifa.