Menghabis kan waktu berdua namun hanya rasa yang memiliki rasa. Rif'an dan Dana beranjak keduanya akan pulang. Mereka berboncengan dan saling diam, barang-barang dijadikan jarak oleh keduanya.
Indana menatap langit biru. Ia menghela napas berat. Mungkin ia kesepian.
"Aku boleh bertanya? Apa beban yang kamu pikul hingga kamu terlihat sangat kacau." tanya Rif'an.
"Aku hanya memikirkan kenapa banyak orang tidak suka kepadaku. Mereka membenciku tanpa aku tau apa alasan mereka."
"Dana kebencian adalah jelmaan dan bisikan dari sisi hati yang digoda iblis. Jika orang sudah menanamkan rasa itu maka sangat sulit untuk membujuknya. Benci tak beralasan dan mereka tidak menyadari akan hal itu. Apa coba untungnya, mereka berniat menjatuhkanmu. Aku sudah mengatakan berkali-kali tidak perlu dipikirkan. Yang terpenting orang yang berada disampingmu. Aku yakin mereka benci karna tidak mempunyai kemampuanmu." ujar Rif'an menguatkan.
