Silia tidak datang sendiri, melainkan di temani oleh kepala bagian keuangan-Ibu Seina.
"Halo... apa kabar semuanya?" Silia mencoba menyapa bekas rekan-rekannya dulu di devisi keuangan.
Seperti dugaannya, mereka semua tidak ada yang berwajah ramah, kecuali Alya yang mau tersenyum dan melambai ke arah nya.
"Baiklah, kedatanganku kemari bersama Silia ingin mengatakan sesuatu pada kalian semua," ibu Seina segera mengambil alih, dan Silia berdiri diam di sebelah nya, "Tuan muda Snapp menugaskan Silia untuk menangani proyek kerja sama dengan Clothes fashion, dia di tunjuk untuk menjadi pemimpin dalam memenangkan tender ini mewakili perusahaan."
Silia mencoba tersenyum pada semua, tapi mereka semua malah memelototi nya.
"Kenapa harus dia terus sih?!"
"Menyebalkan sekali!"
Celetukan kekesalan mulai bermunculan di antara mereka. Silia jadi berpikir, apakah ini tujuan Snapp? Agar dirinya di benci semua orang?