Aku benar-benar dibuat kesal sama Jason. Keinginanku hari ini untuk bolos kerja tidak dikasih sama Jason. Jason bilang di telpon kalau hari ini jadwalku sangat padat dan yang buatku terkejut adalah sore ini aku ada pertemuan dengan Yashiko,wanita yang akan dijodohkan denganku. Sungguh hari sangat buruk. Apalagi tadi pagi aku pamit dengan Neo,ada kesedihan di wajahnya,padahal malamnya aku sudah janji akan bolos kerja.
"Ashiraa,kamu capek? Ini aku bawakan nasi,ayam goreng,ice chocolate dan vitamin", ujar Jason masuk ke ruanganku. Hari ini betul-betul sangat melelahkan. Bahkan meeting terakhir aku tidak terlalu menyimak. Untung aku punya Jason,dia yang sudah mencatat semuanya,jadi nanti aku tinggal baca ulang.
"Iya,capek banget. Jason bisa nggak pertemuanku dengan Yashiko diundur jadi besok aja,khan besok hari Sabtu"
"Nggak bisa Ashiraa,kamu sudah terlalu sering membatalkan janji dengannya. Nanti yang ada ayahnya marah dan kamu mau ayahmu tau hubunganmu dengan Neo"
"Iya,iya,aku pergi deh"
"Ohya, tadi aku sudah pesankan buket bunga mawar. Jangan lupa nanti dibawa"
"Harusnya aku bawa buket bunga mawar"
"Harus,cewek pasti suka dikasih bunga"
"Aaaaahh,repotnya kalau pacaran dengan cewek"
"Emang kamu nggak pernah repot pacaran dengan Neo?"
"Nggak,aku nggak pernah merasa dibuat repot sama Neo"
"Susah ya kalau lagi jatuh cinta,semua dianggap indah"
"Apaan sih Jason"
"Ya udah,makan dulu habis itu diminum vitaminnya"
"Iya"
Akhirnya sore yang ingin aku hindari datang juga. Sekarang aku sudah duduk di restoran hotel ternama yang ada di kotaku. Sudah sejam aku duduk disini,tetapi tanda-tanda cewek yang bernama Yashiko belum datang juga. Kalau tau gini mending aku juga datang terlambat.
"Maaf,aku telat", ujar seorang cewek yang berdiri di hadapanku. Kalau aku cowok normal pasti langsung jatuh cinta pandangan pertama dengannya. Sosok cewek cantik,putih,tinggi dan berbadan langsing. Sosok pacar idaman para cowok.
"Yashiko?"
"Iya,aku Yashiko"
"Silahkan duduk,ohya ini buat kamu",ujarku sambil memberikan buket bunga mawar yang aku bawa
"Makasih banyak. Sudah lama ya nunggunya. Maaf aku tadi ada rapat mendadak dan di jalan macet banget"
"Iya,nggak apa-apa. Kamu mau pesan apa. Udah makan?"
"Belum", ujarnya malu
"Ya udah,kamu mau pesan apa"
"Aku ngikut aja"
"Serius mau ikut pesanan aku aja?"
"Iya"
"Oke,kalau gitu"
Tadinya aku ingin segera pergi setelah bertemu dengannya,tetapi aku urungkan niatku,karena ternyata Yashiko sosok cewek yang baik,ramah dan sopan,berbeda dengan cewek-cewek yang pernah dijodohkan denganku sebelumnya. Bahkan obrolanku dengannya sangat nyambung. Dia sosok cewek yang cerdas juga. Sayangnya aku tidak berniat melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Aku cukup menganggap dia sebagai sahabatku ke depannya.
"Makasih ya Ashiraa atas traktirannya. Makanannya sangat lezat"
"Iya,sama-sama. Mau aku antar pulang?"
"Nggak usah, aku diantar supir kok"
"Oke,hati-hati di jalan ya"
"Iya,kamu juga Ashiraa"
Kemudian aku kembali ke rumah sakit dengan diantar Pak Robert.
"Kamu baru datang Ashiraa! Sudah jam berapa ini!", ujar Neo dengan nada kesal begitu aku membuka pintu kamar inap
"Maaf Neo,maafin aku", sahutku sambil mendekati dirinya
"Alasan apalagi yang kamu mau berikan?"
"Maafin aku ya Neo,please. Hari ini jadwal meeting aku super padat, aku nggak bohong kok,kamu bisa nanya ke Jason", sahutku sambil memegang tangannya
"Jason,jason aja terus"
"Ya ampun Neo,kamu masih cemburu juga sama Jason"
"Iya"
"Neo,jangan cemburulah. Maafin aku ya", sahutku manja sambil mencium tangannya
"Kamu sudah makan?", tanyanya dengan nada lembut dan memilih mengalah
"Iya sudah,kamu sendiri sudah makan?"
"Sudah,tadi disuapin sama Arthit", ujarnya. Mendengar Neo menyebut nama Arthit hatiku sangat sakit. Ada kecemburuan dihatiku
"Oh", jawabku singkat
"Ashiraa? Kamu kenapa? Jangan bilang sekarang kamu yang cemburu sama Arthit"
"Iya,aku cemburu sama Arthit!', ujarku dengan nada kesal. Aku sendiri juga kaget dengan yang keluar dari mulutku
" Ashiraa?"
"Kamu yakin nggak ada hubungan apa-apa sama Arthit? Aku tahu Neo, Arthit itu suka sama kamu"
"Aku nggak mau bohong sama kamu Ashiraa. Arthit emang suka sama aku dan dia berkali-kali menyatakannya padaku,tetapi aku selalu menolaknya. Aku hanya menganggap dia sahabatku tidak lebih. Dihatiku hanya ada kamu seorang Ashiraa", ujar Neo jujur. Aku kaget dengan kejujuran Neo. Seharusnya aku yang malu dengannya karena masih menyimpan banyak rahasia dengannya. Bahkan hari ini aku sudah berbohong dengannya tentang kenapa aku datang terlambat.
"Maafin aku Neo selalu berbohong sama kamu", ujarku dalam hati