Akhirnya keinginanku ke rumah Neo terwujud juga. Rumah Neo tidak mewah malah tergolong sangat minimalis. Rumah yang hanya terdiri dari dua kamar tidur dan 1 kamar mandi. Walaupun begitu rumahnya sangat bersih dan rapi.
"Duduk Ashiraa,kamu mau minum apa?", tanya Neo padaku
"Apa aja,bebas. Ohya,Jason nggak diajak masuk aja?"
"Biarin aja dia nunggu di mobil,kebetulan dia ada kerjaan yang harus dilakukan. Kok Arthit belum datang ya Neo"
"Arthit biasanya baru malam kesini,tadi dia bilang mau ke kafe dulu. Tumben kamu nanyain Arthit", ujar Neo. Jujur hatiku tidak karuan hanya berdua saja dengan Neo di rumah ini. Kalau Neo bisa mendengar debaran jantungnya,mungkin aku akan malu. Di lain pihak aku senang hanya berduaan dengan Neo,tetapi di satu sisi aku tidak bisa menahan hasratku.
"Mamamu kemana Neo?"
"Mama jam segini masih kerja. Ini minumnya ya,maaf di rumah nggak ada apa-apa. Kalau kamu lapar kita bisa pesan makan atau kita mau makan di luar aja"
"Iya,gampang. Kamu jangan terlalu capek Neo,sini duduk"
"Iya. Ashiraaaa", ujar Neo manja dan tanpa aku duga Neo malah tiduran di pangkuanku
"Apaaa. Kamu manja gini"
"Ashiraa,kamu malam ini tidur di sini ya,pleaseeee"
"Hmmm,liat nanti deh", godaku
"Kok gitu? Pokoknya aku mau tidur sama kamu malam ini", sahut Neo lagi sambil memegang wajahku dideketin ke wajahnya
"Ashiraa! Ayo,kita balik ke kantor", sahut Jason tiba-tiba masuk dan itu membuatku kaget. Kalau Jason tidak masuk aku dan Neo hampir berciuman
"Iya! Neo,aku balik kantor ya", sahutku pada Neo
"Tapi nanti malam kamu bisa ya tidur disini"
"Buruan Ashiraa! ", teriak Jason lagi
"Aku usahain ya Neo"
"Aku tunggu kamu malam ini", sahut Neo dengan nada memelas
"Ashiraa,aku nggak melarang kamu buat pacaran dengan Neo,tapi kamu harus ingat kalau kamu adalah seorang pimpinan perusahaan yang mana kamu harus memberikan contoh yang baik untuk anak buahmu"
"Iya,iya,aku ingat kok"
"Malam ini kamu ada makan malam dengan keluarga dan keluarga Yashiko"
"Hah? Kok aku nggak tau,mendadak ya?"
"Iya,aku tadi baru dapat pesan dari Tuan kalau malam ini kamu harus datang"
"Aisssh,papa tuh suka ngatur seenaknya gitu. Apa-apaan udah kumpul keluarga aja,aku aja baru kenal sama Yashiko kemarin"
"Ini demi kebaikan kamu juga Ashiraa"
"Kebaikan apa? Kebaikan bisnis papa kali,bukan buat diriku. Aku nggak akan pergi Jason,bodo amat papa mau marah",ujarku dengan nada tinggi. Ini sudah benar-benar keterlaluan. Bukan berarti aku setuju dengan pertunanganku dengan Yashiko walapun kemarin aku bersedia bertemu dengannya.