Chereads / Ashiraa dan Neo / Chapter 18 - Chapter Delapan Belas

Chapter 18 - Chapter Delapan Belas

Pagi ini aku sengaja datang ke kafe nya Neo tanpa ditemani sama Jason dan supirku. Aku ingin bicara berdua saja dengannya. Banyak yang ingin aku bicarakan dengannya selain tentu saja melepas rindu dengannya. Sesampai di depan pintu kafenya,aku melihat kalau pintu kafenya masih bertulis closed.

"Ashiraa"

"Neo", ujarku sambil memeluk dirinya

"Aku kangen kamu Ashiraa", sahut Neo sambil mencium keningku

"Aku juga kangen kamu Neo. Aku ingin selalu dekat kamu Neo"

"Kita masuk ke dalam",ujar Neo sambil menggandeng tanganku

Sesampainya di dalam,Neo mengajakku duduk di sofa,bukannya duduk bareng,Neo malah tiduran di pangkuanku.

"Ashiraa,bisa nggak hari ini kamu nggak usah kerja nemenin aku di kafe", ujar Neo

"Aku sih inginnya gitu Neo,tapi liat nanti ya,aku akan bilang sama Jason apa jadwalku hari ini bisa direschedule"

"Hmmm,harus ya apa-apa kamu lapor ke Jason",sahut Neo dengan nada jutek

"Aduuuh,pacarku cemburu gini",ujarku sambil mencium keningnya

"Kamu apa-apa harus laporan sama Jason,udah kayak pacar aja"

"Neo..neo...Jason itu khan sekretaris aku,jadi dia harus tau schedule aku,nggak lebih kok,lha kamu sendiri sama Arthit",sahutku ngambek

"Arthit itu sahabat aku,nggak lebih kok"

"Iya,sahabat,tapi dia suka sama kamu,kalau Jason nggak ada rasa suka sama aku"

"Ashiraa,tapi khan kamu tau kalau aku nggak suka sama Arthit,aku hanya suka dan sayang sama kamu",ujar Neo sambil memegang pipiku

"Kalau dipikir kita berdua ini lucu ya"

"Lucu gimana?"

"Lucu sama-sama cemburu dengan sesuatu yang nggak jelas"

"Hahaha,iya juga,padahal kita tau kalau kita sama-sama saling mencintai,tapi gimana aku nggak cemburu punya pacar seperti kamu Ashiraa"

"Emang aku seperti apa?"

"Kamu tuh sosok pacar yang sempurna"

"Kata siapa? Kamu juga kok"

"Mana ada yang mau sama cowok penyakitan kayak aku"

"Aku mau sama kamu,malah cinta pada pandangan pertama",ujarku sambil mencium bibirnya

"Ashiraa,kamu nakal ya",sahut Neo dengan membalas kembali ciumanku dan kami berciuman dengan hangat. Bibir Neo yang lembut membuatku ketagihan menciumnya.

"Neo,aku cinta kamu",ujarku

"Aku juga cinta kamu Ashiraa. Ashiraa bolehkah aku melakukan lebih dari ciuman denganmu?"

"Neo",ujarku tersipu malu. Haruskah Neo menanyakannya dulu.

"Sungguh?"

"Iya,tapi jangan disini,nanti kalau ada pengunjung gimana"

"Hahahahaha,tentu saja nggak disini,di rumahku ya malam ini"

"Iya"