Chereads / Ashiraa dan Neo / Chapter 14 - Chapter Empat Belas

Chapter 14 - Chapter Empat Belas

Mau sampai kapan Ashiraa berbohong sama aku. Ingin rasanya Ashiraa jujur sama aku. Aku sudah tau siapa Ashiraa sebenarnya. Aku tau siapa Ashiraa sebenarnya dari Arthit. Aku kaget saat Arthit cerita siapa Ashiraa sebenarnya. Ashiraa adalah anak orang kaya dan penting di kota ini. Awalnya ingin rasanya aku mundur dan memutuskan hubungan kita. Jujur aku tidak pantas untuk menjadi kekasihnya. Apalagi dengan kondisi aku yang sakit,tetapi aku mengurungkan niatku,karena aku tahu kalau Ashiraa tulus mencintaiku apa adanya. Bahkan dia berkorban banyak untukku. Kalau Ashiraa sendiri berusaha mempertahankan hubungan kami,aku pun harus bisa.

"Tumben jam segini Ashiraa belum datang", ujar Arthit padaku

"Siapa tau dia masih ada kerjaan"

"Neo,loe yakin masih mau pacaran dengan Ashiraa?"

"Yakin,emang kenapa?"

"Loe khan sudah tau siapa dia sebenarnya"

"Iya,terus kenapa"

"Apa loe nggak takut nantinya Ashiraa bakal ninggalin loe"

"Gua percaya sama Ashiraa"

"Kalau orang tuanya nggak setuju sama hubungan kalian? Apa loe sudah memperhitungkan sampai kesana? Ingat Neo,Ashiraa itu siapa,loe khan sudah tau"

"Iya,gua tau"

"Gua heran kenapa sampai sekarang Ashiraa belum menceritakan siapa dia sebenarnya. Apa dia pacaran dengan loe hanya buat main-main aja Neo"

"Ashiraa bukan orang seperti itu, pasti ada alasan dia belum cerita sampai sekarang"

"Gua harap dia nggak mainin loe,kalau sampai dia mainin loe,awas aja"

"Tenang Arthit. Gua harap loe jangan sampai keceplosan sama Ashiraa kalau gua sudah tau siapa dia sebenarnya. Gua ingin nantinya dia yang akan cerita sendiri"

"Iya,loe bisa percaya sama gua. Walaupun gua benci sama dia karena berhasil merebut loe dari gua,tetapi gua bukan orang seperti itu"

"Makasih banyak ya Arthit,loe emang sahabat terbaik gua"

"Iya"

"Ohya,gimana kondisi kafe?"

"Kafe baik-baik aja,sudah mulai banyak yang datang. Sepertinya loe sudah harus buka lowongan kerja Neo,soalnya gua sudah mulai nggak sanggup kerja sendiri,apalagi kalau gua harus jagain loe di rumah sakit,mau nggak mau kafe harus tutup"

"Boleh,loe aja yang urus Arthit,gua percaya kok sama loe"

"Oke kalau gitu,mulai besok gua akan buka lowongan kerja"

"Iya"

"Ya udah,sekarang loe makan dulu,gua suapin ya,habis itu minum obat"

"Iya"

"Sampai jam segini Ashiraa belum datang juga,betul-betul orang sibuk ya dia"

"Iya,tumben banget"

"Apa dia nggak ada niat gitu buat nelpon atau WA loe ya"

"Bisa jadi dia nggak sempat karena sibuk banget. Kita tunggu aja,gua yakin sebentar lagi dia pasti datang"

"Iyalah,semoga aja"

"Loe bisa nggak jangan jutek ke Ashiraa,kasihan Ashiraa"

"Nggak! Sampai detik ini,gua nggak suka sama dia"

"Astagaa Arthit"

"Pokoknya sampai dia belum jujur sama loe siapa dia sebenarnya,gua tetap akan benci sama dia"

"Iya deh,terserah loe aja"

Tidak berapa lama Ashiraa datang ke rumah sakit. Dari raut wajahnya aku tau kalau dia sangat capek. Walaupun dengan kondisi capek dia masih mau menungguku di rumah sakit. Aku dapat melihat ketulusan dan rasa cintanya padaku. Aku betul-betul memilikinya sebagai kekasihku.