"Loe masih disini Arthit?",tanyaku pada Arthit yang masih setia menungguku
"Kenapa? Loe ngerasa keganggu gua disini?"
"Bukan gitu Arthit.gua nggak mau nanti Ashiraa salah paham tentang kita"
"Neo,gua heran,loe tuh baru kenal banget sama Ashiraa,loe nggak tau latar belakang dia seperti apa,tapi loe nekat ajak dia jadian. Otak loe dimana sih"
"Mau gimana lagi Arthit,gua jatuh cinta pada pandangan pertama sama dia"
"Terus,loe nggak peduli jika taunya orang tuanya mafia atau jangan-jangan kerjaan dia nggak bener"
"Gua percaya dengan Ashiraa dan gua yakin kalau pekerjaan dia halal"
"Aaah,loe sudah dibutakan dengan cinta Neo"
"Terserah loe mau ngomong apa Arthit,yang jelas gua sayang,cinta dan percaya sepenuhnya dengan Ashiraa"
"Ohya,itu cowok yang selalu nemenin Ashiraa siapa? Yakin itu bukan pacarnya?"
"Jason? Bukan, dia rekan kerjanya Ashiraa, lagipula Jason sudah mengenalkan dirinya kok"
"Oh,syukur deh. Yah,semoga aja bener Jason itu rekan kerjanya dan tidak ada hubungan apa-apa diantara mereka berdua. Sudahlah Arthit,loe jangan negative thinking sama Ashiraa. Jangan jadikan rasa cemburu loe menguasainya"
"Gua heran sama loe Neo,apa sih istimewanya Ashiraa dibanding gua?. Kenapa loe nggak bisa nerima cinta gua sampai saat ini"
"Arthit, gua sudah sering bilang sama loe kalau gua tidak ada rasa sama loe. Gua hanya anggap sahabat saja tidak lebih dari itu,tolong pahami perasaan gua Arthit"
"Iya iya,emang hati loe cuma buat Ashiraa seorang walaupun loe belum kenal banget dengan dia"
"Loe masih mau khan jadi sahabat gua?"
"Iya,selamanya gua jadi sahabat loe"
"Atau loe mau gua kenalin dengan Jason? Siaapa tau kalian berdua berjodoh"
"Iiih ogah,cowok dingin kayak dia,yang ada nanti gua dicuekin kayak kulkas"
"Hahahahaha,belum tentu kali. Siapa tau aja Jason lebih baik dari gua"
"Jangan paksa hati gua untuk cowok lain Neo! Hati gua masih untuk loe aja"
"Iya,gua cuma becanda"
"Ya udah loe makan dulu habis itu minum obatnya,biar cepat keluar dari rumah sakit ini"
"Siaaap bos"