"Ashiraa"
"Hah,iya,kamu butuh apa Neo?", tanyaku
"Dari kamu datang ke rumah sakit sampai sekarang kamu ngelamun terus. Aku panggil berkali-kali kamu tidak sadar. Ada yang lagi kamu pikirin?", tanya Neo sambil memandang mataku. Aku baru sadar kalau sekarang aku berada di rumah sakit. Aku masih kepikiran dengan yang Jason katakan tadi walaupun lirih tetapi aku masih dapat mendengarnya.
"Ah,nggak kok Neo"
"Seriusan? Kalau kamu lagi banyak pekerjaan,mending kamu pulang,daripada kamu disini tetapi pikiran kamu bukan disini", ujar Neo dengan nada menyindir
"Maaf Neo,jangan marah. Sumpah aku lagi nggak mikirin apa-apa,tadi aku sedikit mikirin masalah kerjaan. Please, jangan marah. Maafin", sahutku berbohong sambil memegang tangannya
"Iya,tapi kalau kamu ada masalah cerita ya sama aku,jangan dipendam sendiri. Aku khan pacar kamu bukan orang lain,walaupun kita baru jadiannya,tapi aku selalu siap,yah walaupun aku sebagai pacar kamu lemah gini"
"Kok gitu ngomongnya sih Neo. Bagi aku kamu tuh cowok yang kuat bukan cowok yang lemah"
"Mana ada cowok kuat sekarang terbaring lemah di rumah sakit seperti ini. Lama-lama nanti kamu juga akan bosan denganku. Mana ada yang mau pacaran dengan cowok penyakitan seperti ini", ujar Neo.
"Kata siapa,yang ada aku malah semakin cinta sama kamu,karena kamu ada orang penting dalam hidupku yang harus aku jaga selamanya", ujarku sambil mencium keningnya
"Ashiraa"
"Kenapa? Kaget? Sudah jangan punya pikiran yang aneh-aneh. Sedikitpun tidak ada niatan aku untuk ninggalin kamu. Apapun yang terjadi aku akan selalu di sisimu"
"Makasih ya"
"Buat apa?"
"Sudah terima aku apa adanya", ujarnya sambil mencium tanganku
"Aku hanya minta satu sama kamu"
"Apa?"
"Jika nantinya sesuatu terjadi sama aku maupun hubungan kita,kamu harus tetap yakin dan percaya kalau aku hanya mencintaimu", ujarku
"Memang ada apa Ashiraa?"
" Tidak apa-apa", ujarku berbohong. Jujur aku belum bisa menceritakan siapa aku sebenarnya dengan Neo. Kalau sampai Neo tau latar belakang keluargaku yang ada Neo mundur. Bagaimanapun aku akan melindunginya dan cinta kita berdua, walaupun nantinya aku harus meninggalkan keluargaku. Selama aku masih disisinya,apapun akan aku lakukan.
"Yakin?"
"Iya,yakin. Kamu mau makan buah? Tadi aku beli buah"
"Boleh,tapi aku maunya disuapin",ujarnya dengan manja
"Siap,aku suapin kok"
"Ashiraa,aku cinta kamu"
"Aku juga cinta kamu Neo"