"Kamu jangan gila Ashiraa! Apa-apaan kamu mau nginap di rumah sakit,kamu dan dia itu baru kenal", ujar Jason
"Aku dan dia sudah pacaran Jason"
"Apa! Aku nggak salah dengar?! Kenapa kamu ambil keputusan secepat itu? Apa kamu nggak mikir ke depannya,perasaan orang tuamu terutama ayahmu dan satu lagi calon tunangan kamu"
"Nggak,kamu nggak salah dengar. Aku nggak peduli dengan apa yang terjadi nantinya,yang jelas sekarang aku sedang menikmati pacaran aku dengannya. Aku sayang sama dia Jason. Harusnya kamu dukung aku"
"Aku selalu dukung kamu Ashiraa,tapi tidak untuk yang satu ini,kamu tuh baru kenal sama dia. Kamu belum tau latar belakang dia. Siapa tau dia hanya memanfaatkan kamu aja"
"Dia sakit Jason. Sekarang dia terbaring lemah di rumah sakit. Tidak ada niatan dia untuk memanfaatkan aku! Yang ada dia butuh bantuan aku untuk menjaga dia di sisinya. Hanya itu saja yang dia butuhin", ujarku dengan nada membentak. Jujur aku tidak suka dengan pemikiran Jason kali ini yang langsung menuduh Neo seperti itu.
"Kamu bukan baby sitternya Ashiraa"
"Iya,bukan. Tapi aku pacarnya!"
"Gila kamu Ashiraa! Kamu sudah dibutakan dengan cinta dan cinta itu baru kamu kenal!"
"Terserah kamu mau bilang apa Jason! Yang jelas aku bakal menjaga dia di rumah sakit sampai dia sembuh", sahutku tidak mau kalah
"Terus bagaimana dengan perusahaan?"
"Kamu tenang aja,aku tetep bakal ke kantor kok dan pulang kantor aku akan ke rumah sakit. Kamu boleh pergi Jason,aku mau ke kamarku untuk bawa baju-baju ke rumah sakit"
Akhirnya Jason meninggalkanku dan aku menuju ke kamarku untuk mengatur baju-baju yang akan aku bawa ke rumah sakit.
Pagi ini di dalam mobil sedikit pun aku tidak mau bicara dengan Jason, walaupun Jason berusaha mengajakku bicara tetapi aku hanya membalasnya dengan anggukkan atau gelengkan kepala saja. Jujur aku masih sakit hati dengan apa yang dikatakan Jason kemarin.
"Ashiraa,udah dong,jangan marah terus. Maafin aku", ujar Jason sambil memegang tanganku
"Kamu keterlaluan Jason"
"Iya,aku tau,tapi itu aku lakukan semata-mata karena aku sayang sama kamu. Kamu itu sahabat aku Ashiraa,aku nggak mau kamu disakiti sama siapapun. Yang mau nyakitin kamu harus berhadapan denganku", sahut Jason dengan nada menggebu
"Iya,aku tau Jadi sekarang kamu setuju kalau aku pacaran sama Neo khan?", ujarku sambil tersenyum
"Iya,aku setuju selama kamu bahagia"
"Makasih ya Jason,kamu memang sahabat aku"
"Iya,aku hanya bisa jadi sahabat kamu,tidak lebih,walaupun aku menginginkan lebih", ujar Jason dengan lirih. Walaupun terdengar lirih tapi aku masih bisa mendengarnya
"Hah? Kamu bilang apa Jason?", tanyaku
"Ah,nggak apa-apa", sahut Jason bohong. Apa maksud perkataan Jason barusan. Apakah Jason mempunyai perasaan denganku,kalau iya,kenapa dia selama ini menutupinya. Tetapi kalau pun dia menyatakannya sekarang,aku juga tidak mungkin menerimanya karena aku sudah ada Neo.
"Maafkan aku Jason,seandainya saja kamu menyatakannya dari dulu,aku pasti bakal menerimanya,karena aku juga ada rasa denganmu Jason", ujarku dalam hati
"Hoi,ngelamun"
"Ah,nggak kok"
"Jadwal meeting hari ini kamu padat ya Ashiraa,jangan lupa", sahut Jason padaku
"Iya,aku tau. Pokoknya pulang kerja aku bakal ke rumah sakit buat jagain Neo"
"Oke,nanti aku bakal beliin kamu beberapa vitamin. Aku nggak mau kamu nantinya ikutan sakit"
"Makasih ya. Kamu memang tau banget tentang aku Jason", ujarku tersenyum
"Sudah kewajiban aku untuk selalu menjaga kamu Ashiraa selamanya", sahut Jason dan kata-kata Jason itu tanpa sadar membuat dadaku berdegup kencang. Ada apa dengan hatiku saat ini. Aku tidak boleh memiliki rasa lagi dengan Jason. Aku sudah ada Neo yang sangat mencintaiku,walaupun aku baru kenal dengannya tetapi saat ini Neo membutuhkanku. Aku sayang sama Neo,aku cinta sama Neo.