"Ashiraa,kenapa kamu diam? Jawab aku Ashiraa", ujar Neo sambil memegang tanganku
"Kenapa kamu yakin itu suara aku?", tanyaku
"Karena suara itu yang selalu aku dengar dalam mimpiku. Pasti kamu menganggap aku aneh atau bermaksud menggodamu tapi aku tidak bermaksud seperti itu", sahutnya dengan suara lirih
"Neo,aku tahu kok kamu bukan tipe seperti itu. Kalau aku bilang itu suaraku kamu bakal anggap aku aneh nggak? Padahal kita baru saja kenal", sahutku sambil tersenyum
"Hmm,tentu saja tidak, aku malah senang. Berarti cintaku tidak bertepuk sebelah tangan"
"Hah? Cinta? Kamu ada-ada saja,kita baru kenal loh. Ini baru aku tidak percaya,pasti kamu menggodaku,iya khan?"
"Kenapa? Kamu tidak suka cowok? Atau kamu risih jika ada cowok yang menyatakan cinta padamu,padahal kamu juga cowok", ujarnya dengan nada sedikit kesal
"Ssst,jangan marah-marah,kamu baru saja sadar. Imut banget sih kamu kalau lagi marah", sahutku sambil mencium pipinya
"Ashiraa?", sahutnya kaget melihat aku yang mencium pipinya. Aku sendiri juga kaget dengan kelakuanku. Jujur aku spontan melakukannya,karena aku tidak tahan dengan imutnya dia jika marah seperti tadi
"Maaf", sahutku malu
"Kalau gitu kita bisa mulai nih"
"Mulai apa?"
"Apakah aku yang lemah dan tidak berdaya ini boleh mendekati kamu Ashiraa? Aku janji akan selalu membahagiakan kamu sampai kapan pun"
"Boleh aku jawab setelah kamu ke luar dari rumah sakit", sahutku menggodanya
"Ashiraaa,jangan gitu. Kamu harus jawab sekarang. Kalau kamu tidak mengijinkan detik ini juga aku akan melupakanmu"
"Oh,jadi kamu nggak sungguh-sungguh mencintaiku"
"Maksudnya? Aku sungguh-sungguh mencintaimu Ashiraa"
"Tadi kamu bilang kalau aku tidak langsung jawab kamu bakal melupakanku,berarti kamu tidak tulus mencintaiku", sahutku pura-pura ngambek. Padahal aku tahu kalau dia tulus mencintaiku.
"Bukan gitu Ashiraa,aku takut kamu bakal menolakku dan kalau harus nunggu sampai aku ke luar rumah sakit,lama banget,aku sudah tidak tahan mendengar jawabannya"
"Hahahaha,kamu tuh imut banget sih. Aku hanya akan bilang sekali dan kamu harus dengar baik-baik ya. Neo, aku mencintaimu sejak kita pertama kali bertemu dan tentu saja kamu boleh mendekatiku", sahutku
"Sungguh?", tanyanya
"Iya", ujarku dan betapa kagetnya aku kalau Neo menarik tanganku dan kami pun berciuman. Betapa lembut dia mencium bibirku dengan napasnya yang masih sangat lemah.
"Berarti kita resmi pacaran ya", ujarnya setelah melepas ciumannya
"Iya,kita resmi pacaran"
"Ashiraa,kamu bakal tidur disini khan?", tanyanya manja
"Kalau besok aku tidur disininya bolehkan? Hari ini aku harus pulang dulu,takut orang rumah pada nyariin, nggak apa-apa khan?"
"Iya deh,tapi janji ya besok kamu tidur disini?"
"Iya,aku janji"
Jujur aku sangat bahagia hari ini,ternyata cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku tidak peduli apa yang akan terjadi ke depannya. Menghadapi Jason dan terutama orang tuaku. Nanti saja itu aku pikirkan,yang jelas aku ingin merasakan kebahagianku bersama Neo. Aku harus melindunginya. Aku tidak mau kehilangan cintaku,cinta kami bersama yang baru saja terjalin.