"Tumben enggak pulang telat," kata Karisa. Mama Kana itu menyilangkan tangan di depan dada. Gayanya seperti akan mengadili. Namun, di wajahnya ada senyuman cantik. Dia memeluk sang puteri tunggal yang tersipu-sipu.
"Feri bilang hari ini kita harus tidur awal," kata Kana. Dia menoleh kepada sang kekasih yang memberi hormat kepada mama-nya. Cowok itu tersenyum tipis dan menerima helm dari Kana.
"Malam, Tante," sapa Feri.
"Malem juga, Fer," kata Karisa. Dia menoleh kepada Kana. "Emang kenapa? Perasaan ujian masih semingguan lagi."
"Iya, tapi kami besok mulai latihan tes TOEFL," kata Kana. "Mama notice les-lesan yang pernah kubahas enggak?"
"Oh, itu."
"Jadi seminggu ini full sama jadwal-jadwal," cengir Kana. "Dan kami sepakat balapan soal nilainya."
"Wah, bagus itu." Karisa menyeringai ke arah Feri. "Denger, ya. Meski bucin, kamu enggak boleh ngalah sama anakku. Bantai aja, Fer. Biar dia belajarnya kenceng."