Feri berpejam kala Kana mendekat untuk memasang benda bening berwarna oranye keemasan itu. Meski dia sudah membayangkan tampangnya akan seperti apa saat memakai, namun pipinya memerah tak bisa dikendalikan saat Kana menyuruhnya bercermin di spion motor yang mungil.
"Kenapa? Hahaha… jangan bilang kamu malu liat mukamu sendiri."
"Kana, i-ini bukankah warnanya terlalu…"
Kana mencubit dua pipi kenyal Feri. "Udah, ganteng. Kamu pede aja, oke?" katanya. "Hahaha… vampir impianku seperti baru keluar dari layar film. LOL… Tapi kamu beneran keren banget. Kenapa baru kepikiran aku pakein softlens sih? Sia-sia banget ya ampun selama ini…"
"Ahh…"
Feri membuang muka sekilas karena sungguhan tak tahan.
Kana pun menyimpan kacamata cowok itu ke dalam tas selempangnya. "Baiklah, aku masukin ke sini ya."
"Hm."