"Bagus. Kalau begitu saya kembali bertugas dulu."
Setelah sang polisi berlalu, Arial lah yang pertama kali membuang pandangan dari Feri. Matanya tampak berkilat sekilas. Hal tersebut pun membuat Feri menaikkan alis.
"Kenapa?" tanya Feri. "Nggak mau pulang sekarang?"
"Bukan begitu," kata Arial. Cowok itu berdehem sebelum mengatakan isi pikirannya. "Tapi sadar nggak kamu ke sini dengan pakaian begitu?"
"Hah?" Feri pun melirik kemejanya sendiri yang dua kancing teratasnya terbuka. Ah, angin! Shit—Arial pasti melihat bekas-bekas gigitan merah Kana yang tertinggal di sana barusan. "Oh, sorry. Tadi aku—"
"Well, it's okay," kata Arial. Dia mengulurkan tangan kepada Feri. "Yang pasti makasih udah dateng. Dan kasih kuncinya ke aku sekarang. Gantian nyetir. Kamu pasti udah capek sama perjalanan tadi."
"Oh…" Feri pun menyerahkan kuncinya ke Arial. "Iya, tapi serius bisa nyetir sekarang?" tanyanya.
"Kenapa?"