"Gue balesin dendam lo Ren!" timpalnya, lalu berdiri dengan tatapan mata yang berapi-api.
Langkahnya semakin cepat. Menuju kelas IPA 2 yang tertutup dengan rapi itu. Amarah yang teramat membuat Dara gelap mata, dia akan melabrak Shena hari ini.
Flashback off....
Shena menghapus air yang jatuh di pipinya, memutar kepalanya ke arah yang berlawanan.
Sorotan mata Shena tajam ke arah satu bangku yang kosong paling belakang. Tempat duduk Arga.
Lelaki itu meninggalkan Shena begitu saja kemarin, dengan sejuta pertanyaaan yang membuat gadis itu terus memikirkannya.
Kenapa Shena memikirkan lelaki yang dia benci itu, bagaimana bisa hatinya cair karena satu tetes obat merah untuk dahinya. Ah entahlah, bagaimana cara mengekpresikannya.
Namun sangat sepi untuk gadis seperti Shena, tempat yang membuatnya takut untuk sekadar melangkah. Karena mata-mata kekejaman itu menatap menusuk dirinya.