Menu sarapan keluarga Galen hari ini adalah susu dan roti dengan selai cokelat. Keheningan melanda Galen dan kedua orang tuanya. Tidak ada yang membuka percakapan, karena mereka sedang fokus menghabiskan makanan masing-masing. Tapi, keheningan itu pecah saat Maxime memutuskan untuk mulai bertanya kepada Galen.
Tumben sekali pagi-pagi buta seperti ini Galen sudah bangun dan sarapan bersama, biasanya Galen bangun pukul enam pagi. Dan tampaknya Galen juga sudah sangat rapi, Maxime tersenyum melihat anak semata wayangnya yang tampan.
Maxime menatap Galen lekat. "Widih, udah ganteng aja kamu. Mau jemput cewek, ya?" tebak Maxime.
"Iya"
Mawar dan Maxime saling bertatapan, keduanya sama-sama tersenyum. Waktu berputar sangat cepat dan tidak terasa. Galen sudah besar lagi, juga mulai mengenal apa yang namanya cinta. Padahal, rasanya baru kemarin sore Galen itu lahir. Mawar bersyukur di saat Galen menginjak usia remaja, anak lelaki semata wayangnya itu tetap bersikap baik.