Qeesha tak menjawab, ia langsung membersihkan wajah ketua geng yang sok galak itu. Mata Afkar terpejam, dari dekat terlihat sangat jelas wajahnya yang tampan, hidung yang mancung, mata yang tajam, bibir yang merah. Ah, makhluk Tuhan paling sexy, pikirnya.
Afkar membuka matanya, ia melihat gadis itu sedang memperhatikannya. "Gak usah liatin muka gue." ujarnya, membuat Qeesha langsung mengalihkan pandangannya.
"Ge-er lo. Siapa juga yang liatin. Gue cuma gak sengaja liat muka lo kok bening, putih, mulus, glowing gitu. Jangan-jangan lo skincare-an ya?" tanya Qeesha, mengalihkan.
Afkar tak menjawab. Di luar sudah terdengar suara laki-laki, Qeesha takut jika mereka akan masuk ke toilet ini. Tapi jika di dengar kembali, suara itu tak asing di telinga Qeesha.
"Kar, kayaknya itu temen lo deh lagi nyari kita. Cepetan buka pintunya, sebelum ada orang lain yang mau masuk kesini." ujar Qeesha, dengan nada kecil.
