Hasan yang sedang memegang kipas anyaman dari bambu itu menatap sepupunya kesal. "Tadi disuruh kenceng! Sekarang dikencengin suruh pelan-pelan gimana sih?"
Husein yang kini sedang mengolesi beberapa ikan yang sudah bersih dengan mentega itu berucap, "Kenapa sih dari tadi Mas sepupu sama Abang ribut terus?"
Hasan menatap Ciko sinis. "Lah dari tadi kan lo yang ngeselin! Ini salah itu salah! Nggak jelas banget jadi orang!"
"Udah sih ngapain pada ribut gini? Tuh liat arangnya udah jadi," ucap Aneska menengahi.
Ciko dan Hasan menatap ke arah pemanggang. "Loh kok udah nyala?" tanya Ciko heran saat arang itu sudah menghasilkan api dan membakar arang-arang itu secara menyeluruh.
Husein terkikik. "Kalian nggak sadar? Itu Regan yang yang buat apinya," ungkap Husein.
Mereka menatap Regan yang kini sedang berdiri di dibelakang Ciko dengan menepuk-nepuk tangannya yang sedikit kotor.
"Ada gunanya juga lo, Gan," ujar Ciko. "Btw, pake jurus apa? Kok cepet banget bikinnya?" tanyanya takjub.