Regan yang waktu itu masih berumur 8 tahun itu sedang duduk di salah satu ayunan di depan halaman rumahnya. Siang ini ia sedang menunggu gadis kecil seumurannya yang katanya mau pamer mainan barunya yang dibelikan pamannya. Regan hanya mengiyakan saja dan menunggu gadis kecil yang baru ia kenal beberapa bulan ini mendatanginya.
Ya, baru beberapa bulan terakhir ini hidupnya yang damai dan tentram dihebohkan dengan kedatangan gadis cantik yang mempunyai banyak sekali mulut menjadi tetangga barunya. Regan sedikit risih karena dia selalu saja mengomelinya ketika ia malas belajar dan melakukan sesuatu.
Namun, kesepian yang Regan alami setelah kehilangan Papahnya sedikit terisi oleh gadis kecil itu. Ia tak menampik bahwa ia nyaman dengannya dan sudah menjadikan gadis itu sebagai teman satu-satunya.
Regan mendongak, ia mendengus kasar saat tahu siapa pelakunya, Adit. Anak dari tetangga sebelah yang nakal dan selalu saja mengganggunya namun tak pernah ia tanggapi.
