Regan membungkam mulut nyinyir Aneska dengan telapak tangannya. Telingannya terasa panas dan hampir meledak jika Aneska terus saja berkicau. "Lo cerewet," sebalnya.
Aneska memutar bola matanya, lalu menepis tangan Regan agar enyah dari mulutnya. "Terserah lo deh. Gue nggak urus!" Gadis itu menelungkupkan wajahnya di sisi brankar dengan kedua tangannya. Ia malas jika terus-terusan berhadapan dengan Regan. Cowok aneh dan menyebalkan yang selalu merepotkan.
Tiba-tiba saja Aneska merasakan seseorang mengelus kepalanya. Ia mendongak, pelakunya siapa lagi kalau bukan Regan. "Maaf kalo gue ngeselin."
"Emang"
"Nes?"
"Lo mau nggak jadi istri gue? Gue mau ngerasain punya guling hidup, anget," kata Regan yang membuat Aneska melotot ke arahnya.