Heh, malu-maluin aja kamu." Alma menyenggol lengan Clay, memperingatkan lelaki remaja itu, agar tidak membuat malu.
Cengiran, hanya itu yang dapat Clay tampilkan di wajahnya. "Hehe, iya-iya elah. Dasar, kayak emak-emak," cibir Clay.
Alma hanya memutar kedua bola matanya saja malas, tidak berniat membalas cibiran Clay. Kalau dia balas, bisa-bisa keduanya terus berdebat sampai melupakan tujuan awal mereka, datang ke kediaman Melody untuk apa.
"Baiklah, apa bisa sekarang kamu ceritakan, Nia?" tanya William, intonasi bicaranya kedengaran sangat serius.
Ratna mengangguk, dia kembali menarik nafasnya dalam-dalam. Rahasia yang selama ini dia simpan, harus dia bongkar sekarang juga. Lagipula rahasia yang dia simpan tidak merugikan siapapun, jadi tidak salah juga kalau rahasia itu tidak dibongkar sekarang juga.
Flashback....
