"Dan sebentar lagi, lo bakal lihat hujan yang sebenarnya, Mel." Kata Stefan dengan senyuman tulus di wajahnya.
Mela tak paham maksud Stefan, "Stefan? Maksud lo apa? Gue gak paham sama lo belakangan ini."
Stefan tersenyum, lalu mulai menginjak pedal gas, "Nanti lo tau."
Mela tak menjawab. Dia terdiam dan hanya menikmati pemandangan jalan raya dari jendela mobil. Begitu juga Stefan yang fokus menyetir.
Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit dan tidak ada yang membuka percakapan sama sekali.
Sampai di tujuan, matahari masih belum terlalu memerkan panasnya. Stefan turun dari mobil, lalu membukakan pintu untuk Mela.
Pemandangan yang Mela lihat pertama kali adalah lapangan hijau luas dan, "Pemakaman" Kata Mela.
Stefan tersenyum kemudian menawarkan Mela untuk menggandeng tangan Stefan, "Kalau lo mau, bolehkah?"
Mela meraih tangan Stefan. Lalu mereka berdua mulai berjalan. Mela hanya mengikuti kemana langkah kaki Stefan pergi. Hingga mereka sampai di suatu makam.