Rachel menghapus air mata yang mengalir deras di pipinya. "Dulu aku gak tahu kalau rencana papa jahat Ren. Aku masih kecil, aku hanya menganggap semua yang di katakan papa benar."
"Kalau gitu, batalkan rencana ini sekarang." Minta Darren yang masih membuang muka.
"Aku gak mau kita pisah lagi"
"Kita pisah karena kamu egosi Rachel." Darren melembutkan suaranya, tapi terdengar tajam di telinga.
Rachel kembali menangis lagi. Darren tidak peduli sama sekali dengan tangisan Rachel. Yang ada di pikiran Darren sekarang adalah menggagalkan rencana ini. Bagaimanapun caranya.
"Batalkan rencana ini. Aku menolak bersekolah di Amerika apalagi menikah denganmu." Perkataan Darren barusan sangat menusuk perasaan Rachel.
"Walaupun kamu sampai membenci ku, aku gak bakal batalin rencana ini Ren." Rachel bangkit berdiri meninggalkan Darren.
"Rachel!" Panggil Darren. Dia segera berdiri dari tempat tidur berniat mengejar Rachel yang sudah keluar dari kamarnya.
