Bunga merupakan orang yang berani. Hujan turun ke bumi, suhu juga sudah mulai dingin membuat Bunga yakin ini pertanda yang baik karena jika dingin di sertai adegan seperti itu pasti akan lebih mengasyikkan. Biarlah dinj hari ini kami bercinta, hujan juga pasti akan reda.
"Nad, kayaknya hujan deh. Suaranya seperti hujan" kata Bunga, kemudian ia berdiri untuk melihatnya dari kaca yang tertutup korden.
"Hujan ya?" tanyaku kepada Bunga untuk memastikannya.
"Iyaa, deras banget" Bunga lalu kembali ke kasur, "Helm gue di motor, basah dong jadinya. Tapi, gak papa daripada harus turun lagi hujan-hujanan"
Pukul 00.30 dini hari, Bunga memelukku dengan sangat erat karena kehangatan dari selimut yang tak begitu hangat. Sesekali Bunga memandang ke arah pintu, apakah akan ada ronde kedua?
Bunga mencari cara agar mendapatkan sebuah ide yang bagus, "Nad, kondomnya kan masih banyak. Sayang kalo nggak di pakai, masa di buang kan sayang"
"Mau ngelakuin lagi, Bun?"