"Suatu saat nanti, kamu akan menggantikan posisi Tante, Sayang. Jadi, mulai sekarang bersiap-siaplah. Pertama, ikut inspeksi dulu dengan Tante. Sambil belajar." Mirna mengamati wajah Angela yang berubah tegang. "Kenapa tiba-tiba pucat?" Ia bertanya.
"Masih jauh banget, Tante. Angela sama sekali nggak mengerti yang namanya bisnis." Angela berkata malu. "Nanti malah jadi malu-maluin Tante."
"Belajar itu selalu dimulai dari nol, Angela." Mirna tersenyum penuh pengertian. "Di kelas Angela ranking berapa?"
"Tiga." Selalu tiga, pikirnya sebal. Karina, Roni, Angela, urutan peringkat di kelas yang tak pernah berubah sejak kelas 10 dulu.
"Bagus sekali, Angela. Untuk ukuran sekolah terfavorit seperti Jenggala Pride, itu sudah bagus sekali." Mirna memeluknya sekilas. Valdy yang tengah menyetir, berdecak.
"Makasih, Tante." Angela berkata, dan dengan sengit melayangkan pandang ke spion tengah dimana sepasang mata tajam Valdy mengawasinya setiap beberapa saat.