"Mulai besok dan seterusnya, kita berangkat sekolah dan pulang bareng. Oke? Nggak apa-apa nungguin aku selesai latihan? Atau aku bisa antar kamu dulu sebelum mulai latihan."
"Ron…"
"Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa kalau naik bis atau bawa mobil sendiri, La."
Angela menepuk kedua pipi Roni dan tersenyum padanya.
"Roni, aku baik-baik aja. Kamu terlalu cemas." Kedua lengan Angela lalu melingkari lehernya. "Aku nggak mau kamu kena masalah dengan mengantar jemput aku. Adikmu gimana? Nanti kamu kena marah."
"Dia ikut Papa. Sudah beres masalah itu." Roni menunduk hingga dahinya menyentuh dahi Angela. "Oke? Mau ya. Biar bisa lebih lama bersamamu, La."
"Jangan seminggu penuh. Satu atau dua kali aja. Biar kamu nggak keburu waktu setiap hari. Hei." Angela meredam protes yang hendak meluncur dari bibir Roni dengan satu telunjuknya. "Aku biasa mandiri sejak tinggal sendirian. Jangan cemaskan aku deh."
Roni memberengut, tak sepenuhnya setuju dengan ucapan Angela.