"WANDA!"
Angela terperangah mendengar suara bentakan Alex yang menggelegar. Masih dikuasai kekagetannya, Angela melangkah mundur, menjauh dari jangkauan tangan Wanda yang terhenti di udara, yang sedikit lagi mengenai wajah Angela. Orang-orang memandang dengan ingin tahu ke arah mereka bertiga, membuat Wanda dengan cepat menguasai diri dan menurunkan tangannya.
"Jangan ganggu anakku lagi! Sudah berapa kali kuperingatkan?" Alex menghardiknya di depan umum. Angela melirik ke arah beberapa orang yang telah mengeluarkan ponsel untuk merekam pertengkaran mereka.
"Beraninya kamu meneriakiku!" Wanda balas menghardik. "Tak dengar apa yang dia katakan tadi? Dia menyebutku pembunuh! Mulutnya perlu diberi pelajaran!"
"Sekali lagi kamu mengganggu putriku, perceraian kita tak akan kutangguhkan lagi!"
Angela telah berubah gemetaran. Ia beringsut menjauh untuk pergi, namun keburu Alex menghampirinya.
"Kamu tidak apa-apa?"