( PERAWAN CINTA)
Setelah aku puas melihat bibi Ijah memberikan pelajaran terhadap Silvana. Aku kembali lagi menata hatiku yang hancur dan mulai menerima keadaan yang telah terjadi dalam hidupku. Meski ini cobaan hidup yang sangat amat berat dalam kehidupan rumah tangga aku bersama Thamus. Aku sudah ikhlas dengan garis kehidupan aku nantinya. Aku pasrahkan semua Kepada Allah.
" Hahaha.. aku puas banget tadi melihat Silvana di kerjain oleh bibi Ijah" ujar Thamus tertawa jahat.
" Bibi hebatkan mas Thamus ngasih pelajaran ke Silvana. Biar dia kapok dan menghormati kalian" ujar bibi Ijah sangat puas.
" Tapi aku kasihan sama Silvana karena harus bolak-balik ke toilet karena obat pencuci perut yang di berikan bibi Ijah. Jangan di ulangi lagi ya " Ujarku menasehati.
" Iya mba Lolita. Bibi enggak akan kasih obat pencuci perut. Tapi bibi akan kasih pelajaran hidup yang lain. Biar otaknya waras" ujar bibi Ijah sambil tertawa jahat.