"Papa seharusnya meneleponku kalau sedang merinduan aku...! kenapa papa malah memendamnya...?" Arunika tidak habis fikir, padahal seharusnya papanya bisa melakukan panggilan video kepada putri dan menantunya.
"Arunika, papa akan semakin merindukanmu kalau papa hanya melihatmu sekilas melalui Video call, lebih baik papa menahannya seperti ini sayang, papa akan selalu meminta Alif untuk menanyakan bagaimana kabarmu dan jika dia mengatakan kamu sehat papa merasa sangat bahagia, begitu saja sudah cukup bagi papa sayang...!" Arunika semakin bersedih saat mendengarkan alasan papanya.
"papa..., maafkan aku ya pa...! seharusnya aku tidak meninggalkanmu..., seharusnya aku mengurusmu dan menemanimu di masa tuamu seperti saat ini, tetapi aku malah meninggalkanmu seperti ini. Sekali lagi maafkan aku ya pa...!" Arunika kembali memeluk papanya lalu dia keluar untuk membuatkan masakan kesukaan papanya.